Artikel Seni dan Budaya Desa Cibuntu



Artikel
Seni Dan Budaya Desa Cibuntu



Seni


Budaya 

   Masyarakat  desa cibuntu ini kebanyakan berjiwa seni, seni yang masih di lestarikan dan di perdalam oleh masyarakat cibuntu , selain itu juga seni di desa ini sangat berperan penting untuk menyambut kedatangan tamu atau wisatawan yang berkunjung ke wisata cibuntu ini. Yang biasa di tampilkan untuk penyambutan wisatawan atau acara-acara tertentu misalnya seperti seni sandiwara dan reog, dimana pemainnya merupakan anak anak muda desa cibuntu, tapi dengan perkembangan nya jaman kini tinggal kenangan, kesenian lain yang sekarang coba di lestarikan dan di kembangkan di desa tersebut yaitu tarian adat dan pertunjukan music tradisional seperti angklung, gamelan dan gong.
    Hampir setiap hari mereka memainkan atau berlatih alat music yang akan di tampilkan. Untuk budaya , terdapat salah satu budaya yang sempat hilang dan kini di lestarikan kembali, yaitu Sedekah Bumi dimana masyarakat disini ikut serta dalam merayakan sedekah bumi tersebut. Masyarakat disini akan merayakan rasa sukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang melimpah dan juga sekaligus menyambut datangnya musim tanam yang di tandai turunnya hujan, acara sedekah bumi di awali dengan adanya arak-arakan warga desa cibuntu sambil membawa tetenong atau wadah makanan yang berisi berbagai macam makanan khas desa setempat menuju lapangan desa yang berjarak 1km.
     Tetenong jika dibawa oleh kaum laki laki dengan cara di pikul sedangkan oleh kaum perempuan berjalan di sampingnya membawa bekal yang di butuhkan dalam profesi upacara sedekah bumi. Setibanya di lapangan semua warga di persilahkan memasuki tenda besar yang telah di tentukan untuk menyimpan tetenong yang mereka bawa. Sambil melepas lelah dan menunggu acara inti sedekah bumi digelar, masyarakat dihibur dengan sejumlah anak-anak desa setempat seperti pagelaran seni angklung, reog hingga tari-tarian.
    Selanjutnya penyerahan benih padi dari perangkat desa kedapa petani kemudian dilanjut dengan doa bersama, usai memanjatkan doa acara makan-makanpun dimulai ,satu per satu tetenong di buka dan seluruh masyarakat yang hadir di persilahkan mengambil makanan dengan menggunakan wadah yang terbuat dari anyaman, dengan tertib masyarakat menikmati hidangan khas masyarakat cibuntu. Beberapa kegiatan menjelang puncak sedekah bumi ini dimulai dari membersihkan saluran air, ziarah ke makam leluhur dan pawai obor pada malam hari puncak acara. Tradisi sedekah bumi ini merupakan upacara adat masyarakat cibuntu yang telah berlangsung turun menurun. Ini menjadi ritual setiap tahun bagi masyarakat cibuntu tidak ada tanggal dan perhitungan waktu khusus dalam menentukan pelaksanaan acara sedekah bumi tersebut, namun yang pasti selalu dilaksanakan pada setiap bulan oktober menjelang musim hujan.
     Selain budaya sedekah bumi desa cibuntu juga merupakan sebuah desa yang penghuninya di perkirakan sudah ada sejak jaman batu, perkiraan itu bukan tanpa dasar karena di desa cibuntu pernah di temukan benda-benda purbakala berupa alat yang terbuat dari batu , giok dll. Penemunya adalah yang di kenal dengan Mang Jai dan tempat penemuannya di belakang  kantor desa cibuntu. Dan saat ini benda – benda yang tidak ternilai harganya itu telah hilang. Ada satu budaya yang masih di pertahankan pada saat ini selain sedekah bumi yaitu budaya dengan sikap kegotong royongan dalam melakukan kegiatan – kegiatan , seperti : pembangunan rumah , saling membantu biaya rumah sakit , biaya persalinan dll.
Previous
Next Post »
0 Komentar